PASAR LEGI


(Indonesian) Pasar Legi didirikan pada masa pemerintahan Mangkunegoro I (Pangeran Samber Nyowo). Berlokasi diantara jalan Sutan Syahrir dan jalan Letjen S.Parman, Kelurahan Stabelan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Pasar Legi memiliki luas sekitar 16.640m2.
Pasar Legi merupakan induk hasil bumi terbesar di Surakarta, yang mendapatkan pasokan dagangan dari berbagai derah baik dari wilayah sekitar Surakarta maupun dari luar daerah seperti Brebes, Temanggung, Tasikmalaya, Sidoarjo, Malang dan masih banyak lagi. Kegiatan pasr ini dimulai dini hari sampai larut malam hari.
Pada tahun 2008 Pemerintahan Kota Surakarta mengalokasikan dana untuk merenovasi beberapa sebagian pasar yaitu blok ikan asin dan kelapa yang kemudian akan dilanjutkan ke tahap berikutnya untuk bangunan bagian barat.
(English) Legi Market was built at the era of Mangkunegoro I (Samber Nyowo Prince). Located between at Sutan Syahrir and Letjend S. Parman street, under the district of Stabelan, Banjarsari, Surakarta and the market has 16.640m2 wide. 
Pasar Legi is the biggest market of agricultural products in Solo. the products come from local town around Solo or other towns like Brebes, Temanggung, Tasikmalaya, Sidoarjo, Malang and more. The market is open from early in the morning up to the evening.
In 2008, the government renovated some parts of the market building, which were fish area and coconut area. The renovation is in progress, the next renovation will be for the front part faces to west side.